Kecepatan memiliki besar dan arah. Besar kecepatan lazim disebut kelajuan. Misalnya, seseorang berlari 5 m/ s ke arah timur. Kelajuan orang tersebut 5 m/s, sedangkan kecepatannya 5 m/s ke timur. Jadi, kecepatan adalah kelajuan yang disertai arah .
kelajuan yang disertai arah . Untuk mengetahui kelajuan gerak suatu benda harus dilakukan pengukuran. Speedometer pada kendaraan bermotor merupakan contoh alat pengukur kelajuan. Kelajuan yang terbaca pada speedometer disebut kelajuan sesaat, yaitu kelajuan yang terukur pada satu saat tertentu.
Untuk menyatakan kecepatan suatu gerak, kamu juga harus memperhatikan titik acuan. Kamu tentu pernah naik bus. Ketika berada dalam bus dan kamu perhatikan ke luar jendela, terlihat seolah-olah pohon-pohon bergerak meninggalkanmu. Apakah pohon-pohon tersebut memang bergerak?. Gerak pohon sebagaimana yang kamu lihat itu disebut gerak semu. Bandingkan dengan gerak matahari mulai terbit hingga tenggelam!
Bila dalam bus kamu juga bergerak, ternyata kecepatan gerakmu tidak sama bila dilihat oleh penumpang dalam bus dan oleh orang yang berdiri di pinggir jalan. Inilah yang disebut kecepatan relatif.
Menghitung Kelajuan Dalam kehidupan sehari-hari, hampir tidak pernah ditemukan benda yang bergerak dengan kelajuan tetap. Bila gerak memiliki kelajuan berubah-ubah, cara terbaik menyatakan kelajuan tersebut adalah dalam bentuk kelajuan rata-rata. Kelajuan rata-rata menyatakan jarak total yang ditempuh dibagi dengan waktu total yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.
Misalnya, kamu naik sepeda motor menempuh jarak 5 kilometer, dengan arah tetap. Mula-mula kelajuannya 0 km/jam, kemudian meningkat hingga 15 km/jam. Suatu saat ada orang menyeberang jalan, kamu mengerem sehingga kelajuannya turun menjadi 12 km/jam. Saat yang lain kamu menambah gas sepeda motormu sehingga kelajuannya menjadi 35 km/jam. Sampai di tempat tujuan kamu berhenti. Bila waktu yang kamu butuhkan untuk menempuh perjalanan tersebut 15 menit atau seperempat jam, berapakah kelajuan rata-rata sepeda motormu selama perjalanan?
Berdasar uraian di atas, kelajuan rata-rata sepeda motormu adalah 5 km dibagi seperempat jam, yakni 20
Bila kamu bergerak menempuh jarak s, dalam selang waktu t, maka kelajuan rata-rata v dapat ditentukan dengan v=s/t Berdasar persamaan di atas, hubungan antara s (jarak), v (kelajuan) dan t (waktu) dapat pula dituliskan dengan persamaan s = v x t.
Satuan jarak adalah meter, satuan waktu sekon, maka satuan kelajuan adalah meter per sekon (m/s). Karena kecepatan dan kelajuan hanya dibedakan oleh arahnya, maka satuan kecepatan juga sama dengan satuan kelajuan, yaitu m/s.
PEMECAHAN MASALAH Mencari Harta Karun Sea Queen, sebuah kapal penyelidik yang sangat besar menurunkan jangkar di dasar laut yang diyakini terdapat harta karun. Masalahnya, dasar laut tersebut sangat dalam sehingga penyelam tidak mungkin ke sana. Sebagai jalan keluar, digunakan gelombang bunyi. Dari atas kapal dikirimkan serangkaian gelombang bunyi ke dasar laut. Di dalam air laut, gelombang bunyi tersebut merambat dengan kecepatan 1,5 km/s. Ketika mencapai dasar laut, gelombang bunyi tersebut dipantulkan kembali ke kapal dan dicatat oleh alat perekam. Setiap gelombang bunyi akan menempuh jarak yang sama, yakni dari kapal ke dasar laut dan dari dasar laut kembali ke kapal.
Setelah beberapa hari, tim pencari harta karun tersebut berhasil mengumpulkan berlembar-lembar data. Selanjutnya seorang ahli diminta menafsirkan data tersebut. Ahli yang diminta adalah kamu! Kamu diminta menentukan kedalaman dasar laut pada setiap titik di sekitar kapal penyelidik itu.
Mengorganisasikan sumber data dan informasi
1. Pengukuran apa lagi yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini?
2. Di kapal telah tersedia peta dasar laut di daerah itu. Peta itu dibuat berdasarkan pengukuran yang dilakukan sebelum harta karun hilang. Bagaimanakah kamu dapat meng gunakan peta tersebut untuk mene mukan harta karun tersebut?
3. Menurutmu apakah kamu akan mampu menemukan harta karun tersebut?
PERCEPATAN Pada saat kamu memulai naik sepeda, awalnya perlahan-lahan, kemudian kamu kayuh semakin kuat sehingga melaju semakin kencang. Pada saat kamu mengayuh semakin kuat, sepedamu memperoleh percepatan. Sebaliknya saat hendak berhenti kamu mengerem sepedamu, sehingga lajunya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya berhenti. Ketika kamu mengerem sebenarnya kamu juga memberikan percepatan pada gerak sepedamu, namun arah percepatan itu berlawanan dengan arah sepedamu.
Apakah percepatan itu ? Percepatan menyatakan laju perubahan kecepatan, atau menyatakan perubahan kecepatan per satuan waktu. Percepatan sebuah benda ditentukan dengan membandingkan perubahan kecepatan benda tersebut terhadap waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan kecepatan itu. Bila percepatan suatu benda searah dengan kecepatannya, maka kecepatan benda tersebut akan semakin besar, berarti gerak benda semakin cepat. Percepatan semacam ini disebut percepatan positif. Sedangkan, bila percepatan suatu benda berlawanan arah dengan kecepatannya, berakibat kecepatan benda tersebut akan semakin kecil. Gerak benda semakin lambat. Percepatan semacam ini disebut percepatan negatif. Percepatan negatif lazim disebut perlambatan, sedangkan percepatan positif lazim disebut percepatan.
Besar percepatan ditentukan oleh dua hal, yaitu besarnya perubahan kecepatan dan selang waktu terjadinya perubahan itu. Bila dalam selang waktu singkat terjadi perubahan kecepatan benda yang sangat besar, maka gerak benda tersebut mengalami percepatan yang sangat besar pula.
Untuk menghitung besar percepatan rata-rata, bagilah besarnya perubahan kecepatan yang dihasilkan dengan selang waktu yang dibutuhkan untuk mengubah kecepatan tersebut.