Penggunaan ekspresi too akan menghasilkan kesan negatif dalam benak pendengarnya.
Contoh
- A Bugatti Veyron is too expensive to buy
- A Bugatti Veyron is too expensive for Liam to buy
Melatih penggunaan kalimat semacam ini bisa menggunakan metode pembentukan kalimat dalam pelajaran 6. Pertama-tama pikirkan bendanya (contoh : a bugatti veyron) kemudian ekpresikan dengan too + adjective ( contoh : is too expensive), gunakan for (someone) dalam contoh (for Liam) dan selanjutnya infinitif (to buy).
Coba latihan berikut :
- Gedung itu terlalu tinggi untuk dipanjat. > The buliding is too......to climb.
- Kopi itu terlalu panas untuk diminum.
- Anak itu terlalu muda untuk bepergian sendirian.
- Terlalu dingin bagi kita untuk berenang hari ini.
- Latihan itu terlalu berat bagi anak-anak untuk dikerjakan
- Lemari itu terlalu berat. Tom tidak dapat mengangkatnya.
- Mobil itu terlalu cepat untuk dikejar.
- Peter terlalu tinggi untuk bergabung dalam team penjelajah goa.
Seperti saya katakan di atas bahwa penggunaan ekspresi too, akan menghasilkan kesan negatif dalam benak orang yang kita ajak bicara, sering digunakan untuk mengekspresikan sebuah sikap pesimis, atau meyakinkan orang untuk sebuah bahaya / ketidakmungkinan.
Bandingkan dua kalimat ini :
- The stone is too heavy. I can't lift it. (menghasilkan kesan bahwa batu itu tidak dapat diangkat)
- The stone is very heavy, but I can lift it (very heavy / sangat berat memberikan sebuah kesan bahwa batu itu memang berat, tapi masih terukur, sehingga masih ada cara untuk mengangkatnya).
----/