Ada lagi kata ''Yard ape" yang muncul di majalah Newsweek untuk kata yang berhubungan dengan tempat penitipan anak. Yard ape adalah istilah untuk anak pra sekolah yang sangat aktif. Oleh sebab itu kita harus menyadari bahwa Bahasa adalah sesuatu yang dinamis, ekspresi manusia untuk mengungkapkan dunianyalah yang menambah kosa kata baru sebuah bahasa seiring perubahan dan perkembangan jaman.
Berdasarkan catatan ditemukan bahwa William Shakespeare menggunakan 24.000 kata dalam berbagai karyanya, dan 5000 di antaranya digunakan hanya satu kali. Dan Shakespeare menciptakan banyak sekali istilah dalam Bahasa Inggris yang umumnya kita gunakan sekarang ini.
Berikut ini beberapa kosa kata yang diciptakan oleh William Shakespeare :
- Amazement (ketertakjuban)
- Assassination (pembunuhan)
- To champion (mendukung)
- Moonbeam (sinar rembulan)
- Nimble footed (berkaki gesit)
- Shooting star (bintang beralih)
- To sneak (mengendap-endap)
- To squabble (mempertengkarkan hal yang sepele)
- Olympian (peserta olimpiade)
- Gallantry (kegagahan)
- Jadded (kelelahan)
- Lackluster (kurang vitalitas)
- Pageantry (tontonan)
- To perplex (membuat bingung)
- Radiance (pancaran)
- Time-honored (teruji oleh waktu)
- Tranquil (tenang)
- Remorseless (tanpa penyesalan)
- Trippingly (fasih)
- Unearthl;y (gaib)
- Yelping (menyalak)
- Zany (menggelikan)
Dan masih banyak lagi, kalau mau lengkap bisa baca buku "Brush Up Your Shakespeare" karya Michael Macrone.
Yang perlu kita sadari dalam pengetahuan ini adalah bahwa Bahasa bukanlah sekedar kata-kata untuk menamai sesuatu, tetapi pada tingkat kesadaran yang lebih tinggi, bahasa adalah pembentuk kehidupan, pembentuk budaya dan pembentuk peradaban. Apa yang kita lakukan dipengaruhi oleh sistem bahasa yang kita miliki dalam tingkat dasar. Suku Tasaday di Filipina konon tidak mempunyai kosa kata untuk "tidak suka", "benci", atau "perang".
Ada beberapa kutipan kuno yang menggambarkan betapa bahasa / kata adalah sebuah power, seperti misalnya :
- "Pada mulanya adalah Firman"
- "Tanpa mengenal kuasa kata-kata, mustahil bagi kita mengenal manusia"
- "Kata-kata membentuk benang dengan mana kita mengikat pengalaman-pengalaman kita"
Jadi...akhirnya, marilah kita mempelajari Bahasa bukan hanya sebagai ilmu bahasa dalam rangka komunikasi, tetapi menyadarinya sebagai salah satu source yang akan membentuk kepribadian sebuah bangsa. Keep learning for Indonesia !
-->----/