Cara mudah belajar bahasa Inggris – Sekarang, tahun 2012 ini, saya kaget mendengar rumor bahwa kurikulum bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar (SD) akan dihapus dan di tiadakan. Motif diknas adalah agar siswa sekolah dasar (SD) lebih focus dalam bahasa nasional dan bahasa daerah. Dan menurutnya dengan mempelajari bahasa asing, hanya akan menjadikan mereka beban. Mungkin karena mengingat bahwa anak anak sekarang lupa atau tidak tau atau memang sengaja meninggalkan bahasa daerah mereka. Apa yang menyebabkan mereka meninggalkan bahasa daerah mereka? Yaitu karena dalam lingkungannya, maupun dalam keluarga mereka selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesehariannya. Dalam hal ini khususnya masyarakat kota. Apakah bukannya itu baik, dengan begitu mereka akan lebih lancar berbahasa Indonesia? Memang akan berdampak baik apabila bahasa nasional tersebut tidak dicampur adukkan dengan bahasa daerah. Ini letak permasalahannya, orang tua selalu mengajarkan bahasa Indonesia yang campur aduk , alias ter-influenced dengan bahasa daerah. Yang ada bahasa nasional tersebut malah menjadi amburadul.
Bagaimana menurut saya, apakah saya setuju dengan adanya rencana pemerintah mengenai“Kurikulum bahasa Inggris sekola dasar (SD)" yang akan dihapus dan ditiadakan?
1. TIDAK. Saya tidak setuju dengan rencana penghapusan kurikulum di tingkat sekolah dasar tersebut. Alasannya akan saya paparkan dalam penjelasan berikutnya. Berarti saya mendukung “kurikulum bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar (SD)” untuk tetap dijalankan?
2. TIDAK. Tetapi saya mempunyai gagasan tersendiri menghadapi problem ini.
Saya tidak setuju jika seandainya kurikulum bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar (SD) di hapus, karena, Saya adalah guru bahasa Inggris SMP dan SMA. Dan saya melihat bahwa permasalahan utama siswa SMP dan SMA (Dalam konteks mengerjakan soal) adalah kurangnya vocabulary yang dikuasai. Ini menyebabkan walaupun mereka sangat baik di grammar, tidak menjamin keberhasilannya dalam mengerjakan soal (yang 90% text-based atau berbasis teks). Untuk itu, menurut saya, di sekolah dasar itulah yang seharusnya di gembleng sebanyak mungkin vocabulary. Dengan penguasaan vocabulary yang baik, maka setelah mereka (siswa SD) menginjak ke bangku SMP dan SMA, mereka tidak terlalu mengalami kesulitan yang terlalu buruk.
Disamping saya tidak setuju dengankurikulum ditingkat sekolah dasar (SD) yang akan di hapus, sebaliknya saya juga kurang seutuju jika kurikulum tersebut tetap di terapkan (menggunakan metode yang salah). Selama ini, materi yang di berikan siswa sekolah dasar (SD) adalah materi yang seharusnya mereka pelajari di bangku SMP kelak. WOwwww…..amazing, apakah anda bisa menebak tujuan dari maksut pembelajaran ini? Saya putar kepala 27X tetap tidak mengerti apa maksut dan Indikator pencapaiannya. Disinilah letak kesalahan yang saya maksutkan, bukannya saya menjelek2kan kurikulum yang diberikan pemerintah, akan tetapi dari pada kurikulum bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar ini dihapus, akan lebih baik jika tetap di adakan dengan catatan menerapkan system baru, yaitu menggembleng dan menyuply sebanyak mungkin vocabulary sebagai modal mereka kelak. Taukah anda setiap selesai ujian atau mengerjakan soal soal ujian bahasa Inggris, saya selalu menanyakan kepada murid saya apakah ada kesulitan dalam mengerjakannya dan apakah penjelasan saya saat menjelaskan materi ada yang tidak dipahami, mereka selalu mengatakan “Saya tidak tau artinya kata ini pak, saya tidak tau artinya kata itu pak, dsb”. Apakah itu artinya? Yap, mereka miskin sekali tentang vocabulary. Ini adalah inti permasalahannya. Dan tahukah anda bahwa tingkat vocabulary yang diberikan pada siswa SMA sudah setingkat vocabulary yang digunakan oleh para journalist, politikus, national geoghrapic dan bahasa tingkat dewa lainnya.
Saya sebagai seorang guru yang tidak mempunyai peran, bahkan tidak mempunyai hak sedikitpun untuk mengutak-atik kurikulum, saya hanya bisa menggambarkan permasalahan yang terjadi sebenarnya. Harapan saya, untuk pemerintah sebaiknya tidak menghapuskan kurikulum bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar (SD) ini. Dan harapan saya untuk para orang tua adalah agar mengerti apa yang akan dihadapi buah hatinya saat melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Untuk itu, mulai dari tingkat dasar inilah, kesempatan terbaik untuk memberikan pasokan vocabulary pada mereka. Untuk apakah kurikulum bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar (SD) ini akan benar benar dihapus apa tidak, saya tidak tau pasti. Semoga saja tidak.
Best regard,
Ega,
(Director of Ega-english) ----/